Cara memperbaiki throttle body Mobil harus segera anda lakukan jika beberapa gejala kerusakannya sudah mulai muncul supaya tidak mengurangi kenyamanan anda dalam berkendara. Throttle atau TPS sendiri merupakan salah satu sensor yang terdapat pada sistem EFI mobil yang fungsinya untuk mendeteksi serta membaca porsi katup throttle dan lalu dikirimkan ke ECU untuk koreksi air fuel ratio. Akan tetapi terkadang terjadi masalah pada throttle Yang membuat performa mesin menjadi menurun.
Sebagai salah satu input darri ECU yang jika terjadi kerusakanpada throttle maka akan mempengaruhi koreksi AFR. Alhasil air fuel ratio menjadi tidak sesuai dengan kabutuhan mesin. Jika terlalu kurus akan membuat tenaga mesn berkurang, sebaliknya jika terlalu kaya maka pemakaian bahan bakar akan menjadi boros.
Throttle atau TPS menjadi salah satu bagian dari engine management sistem yang mempunyai fungsi penting dalam mesin mobil. Oleh karena itu jika timbul beberapa gejala kerusakan pada TPS, anda harus segera memeriksanya dan melakukan perbaikan. Ada beberapa langkah dalam membaiki throttle mobil , termasuk salah satunya rangkaian kelistrikan yang perlu pengecekan wiring harness dan juga kondisi komponen TPS lainnya. Untuk lebih jelasnya tentang cara memperbaiki throttle bodi mobil beserta gejala kerusakannya, yuk simak selengkapnya dibawah ini!
Cara Memperbaiki Throttle Body Mobil
-
Memperbaiki Throttle body mobil dengan periksa secara visual
Cara memperbaiki throttle body Mobi Yang pertama ialah dengan pemeriksaan secara visual. Hal ini berguna untuk melihat bagaimana kondisi TPS secara kasat mata. Dan pemeriksaan ini bisa dilakukan dengan melihat kondisi kabel apakah ada yang mengelupas ataukah bahkan putus, apakah kondisi konektornya berkarat, dan apakah setelah dilakukan pembongkaran TPS terjadi retak, atau apakah ada kerusakan lain yang mengganggu kinerja TPS tersebut.
-
Memperbaiki Throttle body mobil Dengan periksa Wiring Harness
Untuk pemeriksaan kal ini bisa dilakukan menggunakan multimeter untuk mengecek hubungan antar kabel, apakah terjadi open circuit atau short circuit (korsleting). Setiap kendaraan pasti mempunyai prosedur pemeriksaan wiring harness yang berbeda-beda sesuai denan rangkai TPSnya. Berikut ini pemeriksaan wiring harness yakni melepas konektor ECM e8 lalu melakukan pemeriksaan di setoap konektornya:
– Hubungan tester antara terminal VC (E8-10) dengan VC (T1-1), hasil standar harus dibawah 1 Ohm.
– Hubungan tester antara terminal VTH (E8-20) dengan VTA (T1-3), maka hasil standarnya harus di bawah Ohm.
– Hubungan tester antara terminal E2 (E8-30) dengan E2 (T1-2), maka hasil standarnya harus dibawah 1 Ohm.
-Hubungan tester antara terminal VC (E8-10) atau VC (T1-1) dengan masa bodi, maka hasil standar harus 10 kilo Ohm atau lebih tinggi.
– Hubungan tester antara terminal VTH (E8-20) atau VTA (T1-3) dengan masa bodi, maka hasil standar harus 10 kilo Ohm atau lebih tinggi.
-
Periksa Tegangan Sinyal Throttle Position sensor
Pemeriksaan ini bertujuan untuk melihat kondisi kerja dari TPs. Pada setiap posisi katup Throttle akan menghasilkan tegangan sinyal yang berbeda sebagai informasi ECU untuk koreksi air fuel ratio. Berikut penjelasannya:
– Posisikan kunci kontak pada posisi ON (IG)
– Periksa voltas antara terminal VTH dengan E2 dalam kondisi katup Throttle keadaan tertutup penuh, maka hasil spesifikasi sebesar 3,2-5,0 volt.
– Cek voltase antara terminal VC dengan E2, maka hasil spesifikasi sebesar 4,5-5,5 volt.
-
Periksa Tahanan Throttle Position sensor / TPS
Pemeriksaan ini berfungsi untuk melihat bagaimana tahanan kerja dari TPS. Di dalam TPS sendiri terdapat resistent/resistor yang akan membuat perbedaan tegangan sinyal tergantung dengan kondisi katup Throttle. Yait jika semakin terbuak penuh, maka tahanan sinyal kecil sehingga tenganan sinyal akan menjadi semakin besar. Sementara jika semakin katup Throttle tertutup penuh maka tanahan akan semakin besar dan tegangan sinyal pun akan semakain kecil. Berikut penjelasanyya:
– Melepas konektor TPS
– Ukur tahanan antara terminal VC dengan E2, maka hasil spesifikasi sebesar 2.5-6,0 kilo Ohm.
– Mengukur tahanan antara terminal VTA dengan E2 di kondisi katup Throttle tertutup penuh, maka hasil spesifikasi sebesar 0,3-5,8 kilo Ohm.
– Mengukur tahanan antara terminal VTA dengan E2 di kondisi katup Throttle terbuak penuh, maka hasil spesifikasi sebesar 1m98-9,16 kilo Ohm.
Gejala Kerusakan Throttle
1. Mesin tersendat-sendat
Gejala pertama yang biasa terjadi jika Throttle/TPs rusak adalah mesin akan terasa tersendat-sendat ketika berjalan normal. Hal ini terjadi disebabkan karena ECU tidak menerima informasi yang sesungguhnya tentang posisi katup Throttle. Sehingga air fuel ratio menjadi tidak sesuai dengan kebutuhan mesin. Ketika akselerasi pastinya akan memerlukan campuran kaya sehingga tenaga yabg dhasilkan pun akan semakin besar. Namun karena kerusakan pada TPS inilah yang membuat campuran menjadi kurus. Maka akibatnya mesin akan terasa seprti tersendat-sendat pada saat akselerasi maupun saat deselerasi.
2. Rpm mesin melonjak tinggi
Rpm mesin yang melonjak tinggi secara tiba-tiba juga menyebabkan rusaknya TPS mobil. Karena TPS rusak, maka ECU tidak dapat menentukan air fuel ratio yang ccok sengan kebutuhan mesin krena tidak ada informasi terkait posisi Throttle. Alhasil, terkadang campuran bahan bakar terlalu kaya yang kemudian menyebabkan rpm mesin menjadi naik tiba-tiba.
3. Check engine mesin hidup atau menyala
Meskipun check engine mesin yang menyala bukanlah salah satu gejala mutlak rusaknya TPS. Akan tetapi jika diikuti dengan gejala kerusakan TPS lainnya maka bisa saja terjadi kerusakan pada TPS mobil. Dan jika dilakukan scan, maka akan muncul DTC P0120/41.
4. Terlambat akselerasi
Keterlambatan akselerasi juga bisa jadi pemicu kerusakan pada TPS. Seperti yang dijelaskan di atas TPS digunakan untuk memberikan informasi ke ECU terkait posisi katup Throttle. Nah, ketika akselerasi, maka katup Throttle Akan membuka penuh secara tiba-tiba. Karena TPS rusak, maka ECU tidak bisa secara langsung mengetahui kondisi mesin terutama posisi Throttle. Hal inilah yang membuat adanya de;ay ketika mesin berakselerasi. Karena suplay bahan bakar yang seharusnya kaya tisak langsung menjadi kaya melainkan terdapat jeda beberapa saat.
-
Perpindahan gigi percepatan yang sulit
Perpindahan gigi percepatan menjadi sulit terutama pada mobil yang sudah dilengkapi dengan transmisi otomatis termasuk gejala kerusakan pada TPS mobil. Ini terjadi karena saat perpindahan gigi, posisi mesin haruslah deselerasi hingga rpm mesin pada kondisi tertentu untuk mempermusah perpindahan gigi percepatan. Jika TPS menaglami kerusakan maka proses deselerasi akan lama dan berimbas pada perpindahan gigi percepatan yang menjadi lebih sulit.
-
Mesin mati dengan sendirinya
Terakhir, mesin mobil yang mati sendiri juga menjadi tanda ataupun gejala bahwa komponen TPS sedang bermasalah. Jika kerusakan pada TPS sudah terlalu parah maka mesin mobil bisa mati sendiri dan sulit dinyalakan kembali. Hal ini juga berkaitan seperti gejala kerusakan pada TPS sebelumnya yakni berkaitan dengan air fuel ratio yang salah sebab informasi yang dibutuhkan oleh mesin kurang.
Itulah tadiCara memperbaiki throttle body Mobi beserta gejala kerusakannya. Semoga bermanfaat ya 🙂