Sepeda motor merupakan alat transportasi yang menjadi pilihan banyak orang. Alasannya, kendaraan roda dua ini harganya lebih terjangkau dan lebih lincah untuk menghadapi kemacetan jalanan yang menghadang. Namun, motor juga terkadang mengalami masalah, salah satunya suara yang berisik. Suara berisik ini bisa disebabkan banyak hal dan inilah solusi untuk mengatasinya.
Penyebab Berisik pada Motor dan Solusinya
Karena merupakan kendaraan andalan, sepeda motor tentunya sangat sering digunakan, misalnya dipakai setiap hari untuk pulang pergi ke kantor. Pemakaian yang sangat sering membuat motor kerap mengalami gangguan, seperti suara berisik. Jika tidak segera diatasi, kerusakan bisa merembet ke bagian lain. Supaya hal itu tidak terjadi, ada baiknya Anda mengetahui penyebab suara berisik dan cara mengatasinya.
-
Oli Mesin Kurang
Pada sepeda motor, oli mesin berfungsi untuk melapisi komponen yang bergesekan. Jika oli berkurang, permukaan komponen-komponen tersebut akan bergesekan secara langsung dan timbullah bunyi berupa bunyi logam yang bergesekan benda ataupun seperti ketukan.
Bunyi berisik yang disebabkan kurangnya oli biasanya terjadi pada kepala silinder karena letak komponen ini paling jauh dari bak oli mesin. Selain menimbulkan suara, kurangnya pelumas juga bisa menyebabkan komponen motor menjadi lebih cepat aus sehingga performa mesin menurun. Karena penyebabnya adalah kurangnya oli, maka solusinya adalah dengan menambahkan oli mesin sampai ke level normal.
-
Poros Nok Aus
Seperti sudah disinggung sebelumnya, kekurangan oli yang tidak segera diatasi bisa menyebabkan komponen menjadi aus dan ini bisa terjadi pada poros nok. Komponen yang terletak di dalam kepala silinder ini memang cukup jauh dari pusat pelumasan sehingga lebih berisiko mengalami aus ketika oli tidak mencukupi.
Poros nok yang mengalami aus bisa dikenali dari timbulnya suara kasar dari area mesin bagian atas. Anda harus segera mengganti komponen tersebut. Meskipun memang harganya tidak murah, mau tidak mau, hal ini harus dilakukan daripada terjadi kerusakan yang lebih parah pada mesin motor nantinya.
-
Timming Chain Longgar
Timming chain adalah rantai besi yang menghubungkan poros engkol dengan poros nok dan biasanya terletak di samping kiri mesin. Karena terletak di dalam mesin yang merupakan sumber panas, komponen ini bisa mengalami gangguan, yaitu menjadi. Rantai yang longgar akan menimbulkan suara yang mengganggu.
Untuk mengatasinya, ganti tensioner dengan tipe manual agar timming chain bisa diregangkan lebih maksimal. Namun, berhati-hatilah jangan sampai rantai justru putus karena terlalu tegang. Cara yang lebih baik adalah mengganti tensioner dan timming chain sekaligus. Cara ini lebih baik dan lebih aman, tetapi tentunya Anda harus mengeluarkan biaya yang lebih besar.
-
Baut Longgar
Komponen-komponen motor yang disatukan menggunakan baut atau mur, seperti cover dan braket, juga bisa menjadi sumber timbulnya suara berisik. Ini terjadi jika bautnya longgar sehingga ketika mesin dinyalakan, komponen tersebut akan bergetar. Anda bisa mengenalinya dengan mudah karena suara berisik akan muncul dari area luar mesin. Jika ini terjadi, segera kencangkan kembali baut pengikat tersebut.
-
Celah Katup Terlalu Besar
Yang dimaksud celah katup dalam hal ini adalah celah di antara ujung batang katup dengan ujung rocker arm ketika katup tertutup (free). Biasanya lebar celah katup yang normal adalah sekitar 0,2 mm–0,3 mm. Adanya celah katup ini penting supaya ada ruang bagi katup ketika mengalami pemuaian.
Jika celah terlalu kecil, katup akan tertekan rocker arm sehingga tidak tertutup rapat dan terjadi kebocoran kompresi. Sebaliknya, jika celah katup terlalu besar, katup akan terbuka dengan lambat dan menimbulkan suara yang lebih keras, berupa suara ketukan pada permukaan logam. Solusi untuk masalah ini adalah dengan menyetel ulang katup mesin sebesar 0,2 mm pada intake valve dan 0,3 mm pada exhaust valve.
Untuk memperbaiki gangguan suara berisik memang membutuhkan biaya. Namun, hal ini jauh lebih baik daripada nantinya Anda harus mengeluarkan uang lebih banyak lagi akibat kerusakan yang sudah semakin parah.