6 Gejala Kerusakan Komponen CVT Pada Motor Matic

Gejala Kerusakan Komponen CVT – Kita tahu saat ini motor matic masih menjadi primadona sejak kemunculannya di pasar Indonesia. Hal ini karena motor matic sangat mudah dikendarai oleh siapapun sehingga daya tarik peminatnya cukup banyak. Jenis kendaraan satu ini bergerak dengan mengandalkan transmisi otomatis dari CVT.

CVT sendiri berperan untuk meneruskan putaran yang akan dihasilkan oleh mesin motor pada bagian roda ban sehingga motor bisa berjalan dan digunakan untuk berkendara. Namun sayangnya, dibalik kemudahan menggunakan motor matic ini anda jadi lebih banyak membutuhkan perawatan. Hal ini dikarenakan motor matic menggunakan transmisi CVT yang mana penangannya pastinya berbeda dari motor yang menggunakan transmisi berbeda.

Transmisi CVT motor matic memiliki beberapa komponen dan saling terhubung yang berfungsi sebagai penggerak untuk menghubungkan mesin dan roda belakang menggunakan belt. Yang namanya komponen pastinya memiliki masa pakai yang diakibatkan oleh jarak tempuh sehingga anda perlu menggantinya jika sudah aus. Hal inilah yang harus anda perhatikan agar nantinya tidak terlambat saat mengganti komponen komponen CVT. Untuk itu anda bisa mengetahui kapan pergantian itu dilakukan dengan mengetahui sejak dini gejala kerusakan komponen CVT

1. Roller dan Rumah Roller

Gejala kerusakan komponen CVT yang pertama adalah dari roller dan rumah roller. Jika roller transmisi mulai aus, maka anda akan merasakan motor bergetar terasa lebihkeras dari biasanya dan menimbulkan suara gemeretak. Terutama saat anda mulai berakselerasi dari kondisi berhenti diputaran mesin atas akan terasa tertahan.

Viral :   Sistem Bahan Bakar Pada Kendaraan Yang Wajib Diketahui

Akselerasi yang lambat dan tertahan biasanya juga dikarenakan jalur gerak roller atau rumah roller sudah tergerus. Biasanya hal ini muncul dikarenakan terlalu sering membawa beban berat.

2. Mangkuk kopling

Gejala kerusakan komponen CVT selanjutnya dari mangkuk kopling. Saat akselerasi motor anda tersendat sendat diputaran mesin bawah itu menandakan adanya indikasi mangkuk kopling sentrifugal yang bermasalah. Hal ini biasanya terjadi karena bentuk mangkuk yang sudah tidak rata lagi, sehingga membuat kinerjanya tidak maksimal saat mengikat kampas kopling. Kondisi ini biasanya terjadi akibat terlalu sering buka gas dan langsung mengerem.

3. Kampas kopling sentrifugal

Kampas kopling sentrifugal memiliki fungsi untuk menekan dan menahan mangkuk kopling sehingga transfer tenaga mesin bisa dilanjutkan ke roda. Kampas kopling sentrifugal yang aus merupakan salah satu gejala kerusakan komponen CVT. Selain terdengar suara berdecit, akselerasi motor matic anda pun akan terasa lambat baik diputaran bawah maupun atas. Akibatnya, motor matic terasa tak bertenaga dari biasanya.

4. Secondary sliding sheave

Secondary sliding sheave merupakan komponen yang berperan untuk mendorong per CVT. Biasanya komponen ini aus atau tergerus dikarenakan menopang putaran V-belt terus menerus. Gejala kerusakan dari komponen ini selain muncul suara kasar, akselerasi diputaran menengah akan terasa tertahan. Namun akan normal kembali setelah kenaikan putaran mesin. Hal ini bisa terjadi dikarenakan kebiasaan mengentak putaran gas motor matic anda.

Viral :   BF Goodrich Motor Listrik
5. V-Belt

Gejala kerusakan komponen CVT selanjutnya yakni kondisi V-belt yang mulai kendor atau mulur. Kita tau bahwa V-belt terbuat dari material karet. Dikarenakan pengoprasiannya selalu dengan suhu tinggi, tentunya bisa membuat kondisi V-belt menjadi kendor atau mulur. Ketika komponen ini aus atau rusak maka akan muncul suara berisik dirumah CVT, selain itu akselerasi awal pun akan terasa seperti slip atau tidak sesuai dengan putaran gas.

6. Gear rasio

Gejala kerusakan komponen CVT yang terakhir yakni kondisi gear rasio yangmulai aus. Jika komponen ini sudah mulai aus maka akan timbul suara dengung yang cukup keras yang berasal dari beradunya gigi transmisi. Hal ini bisa terjadi dikarenaka bearing sudah mulai aus dan goyah karena pemakaian. Hal lainnya yang bisa membuat kondisi ini terjadi karena jarang mengganti oli transmisi atau adanya kebocoran seal sehingga volume oli berkurang yang membuat gigi transmisi kurang terlumasi.