Benelli merupakan merk yang sangat kuat akan cita rasa Italia, berdiri sejak 1911, dan banyak memenangkan kejuaran balap. Salah satu produk andalan perusahaan ini adalah Benelli Patagonian Eagle.
Benelli Patagonian Eeagle
Benelli melakukan merger dengan Motobi pada saat terjadi krisis di industri sepeda motor pada sekitar tahun 1960-an. Perjalanan Benelli belum berhenti sampai disitu, pada tahun 2005, Benelli akhirnya diakuisisi oleh perusahan dari Cina dan menjadi bagian dari Group Qian Jian (QJ). Benelli-QJ masuk ke Indonesia pada tahun 2012 di bawah bendera PT Benelli Motor Indonesia. Sejak tahun 2016, Benelli lebih fokus pada pembuatan sepeda motor retro.
Spesifikasi Singkat
Patagonian Eagle 250 didesain dengan tampilan chopper custom tahun 60-an sehingga tampil bak motor khas Amerika dengan posisi setang yang tinggi dan jok yang rendah. Unsur konservatif pun masih dipertahankan, misalnya pada bentuk lampu yang membulat beserta panel meter analog.
Untuk kategori mesin 250 liter, Benelli Patagonian Eagle bisa dikatakan tak memiliki pesaing. Di Indonesia, kebanyakan kelas 250 diisi oleh motor sport maupun naked bike.
Motor yang ditenagai mesin 250 dua silinder segaris ini masih mengandalkan karburator sebagai penyuplai bahan bakar. Akan tetapi, pda tahun 2020, hadir kembali seri terbaru dari Patagonia Eagle 250 dengan embel-embel EFI.
Artinya, ada perubahan besar pada sistem suplai bahan bakarnya yang sebelumnya menggunakan karburator, sekarang sudah mengadopsi sistem Injeksi. Dampaknya, suplai bahan bakar menjadi lebih lancar dan lebih efisien.
Mesin Benelli Patagonian Eagle 250 ini menggunakan dua mesin piston. Airstrip 250 cc SOHC double line tetap menjadi sumber energi, diameter silinder dan langkah-langkah tidak ada perbedaan, masih menggunakan 55 mm x 52,4 mm, dan rasio kompresi 9.0: 1. Artinya, Anda memiliki lebih banyak pilihan bahan bakar dengan oktan tertentu.
Suara khas yang dimiliki Patagonia Eagle ini masih seperti motor empat silider, sangat garang. Motor ini menggunakan gearbox lima percepatan manual dengan shocks absorber 120 mm teleskopik.
Suspensi bagian depan dan belakang adalah twin shock absorber. Sementara itu, sistem pengereman depan mengandalkan 260 mm disc sedangkan bagian belakang rem roda berjenis disc asa depan tetap sama.
Berbicara soal dimensi, berat motor ini adalah 158 kg dengan panjang 2,18 meter, lebar 0,85 meter dan tinggi 1.11 meter. Jarak antara bagian bawah motor dengan jalan adalah 14 cm.
Beberapa bagian bodi telah mengalami perubahan, terutama yang sangat mencolok adalah jari-jari model ban menggantikan mistar gawang sehingga kesan klasik makin menonjol. Mengingat motor ini memiliki model klasik cruiser, jenis semacam ini terasa cocok.
Selain itu, blok mesin semua berwarna hitam, bahkan di exhaust manifold berwarna hitam. Ban didesain berukuran belang, yakni ban depan 18 inci sedangkan ban belakang 15 inci. Lalu di bagian tangki, sepatbor depan, dan bodi samping, kini ada striping minimalis. Label EFI jelas tertera di bodi samping.
Kelebihan Patagonian Eagle adalah harga relatif terjangkau, gaya berkendara santai dan berciri khas cruiser, serta suara knalpot yang khas seperti motor bermesin 4 silinder. Sebaliknya, motor ini juga memiliki beberapa kekurangan, yaitu putaran atas mesin loyp dan pengendalian setang kurang mantap.
Harga Benelli Patagonian Eagle
Hingga saat ini, ada empat produk motor retro yang dipasarkan Benelli Motor Indonesia, yakni Patagonian Eagle 250, Benelli Motobi 200, Benelli Motobi Evo 200, dan Benelli Motobi 152.
Keempat produk itu dipasarkan pada saat ini dengan rentang harga mulai dari Rp18,9 juta untuk Motobi 152 dan yang termahal adalah Benelli Patagonian Eagle yang dilempar ke pasaran dengan banderol harga Rp35,6 juta. Sebagai tambahan informasi, harga tersebut adalah harga on the road untuk wilayah Jakarta.