Kelebihan dan Kekurangan Motor Benelli 250

Benelli Motor Indonesia (BMI) sebagai pemegang merek Benelli di Indonesia memperkenalkan dua jenis motor Benelli 250. Pada tahun 2018, BMI memperkenalkan seri Benelli Patagonian Eagle, sedangkan Benelli Patagonian Eagle 250 EFI diperkenalkan pada tahun 2020 lalu.

Benelli Patagonian Eagle merupakan sepeda motor 2 silinder sejajar SOHC karburator dengan kapasitas 249 cc. Sementara itu, Benelli Patagonia Eagle 250 EFI, sesuai embel-embal namanya, menggunakan sistem penginjeksian bahan bakar yang sudah dikontrol secara elektronik.

Kelebihan dan Kekurangan Motor Benelli 250

Benelli adalah merek sepeda motor dari Italia yang sudah ada sejak tahun 1911. Sejarah panjang merek sepeda motor ini berubah sejak tahun 2005, setelah diakuisisi oleh perusahaan dari China, yaitu Qianjiang hingga sekarang. Bila Anda tertarik untuk memilikinya, berikut kelebihan dan kekurangan yang perlu diketahui.

• Kelebihan

Kesan pertama yang terlihat dari sepada motor ini adalah gagah, yang merupakan ciri khas dari motor-motor penjelajah. Jok empuk dan bentuk yang sangat ergonomis membuat pengendara bisa duduk dengan lebih nyaman.

Bukan hanya pengendara, jok penumpang pun dilengkapi dengan sandaran untuk punggung yang tak kalah nyaman.

Stang yang tinggi dan lebar membuat Anda mudah mengendalikannya. Ditamba dengan tumpuan kaki yang lebih ke arah depan membuat posisi duduk saat berkendara terasa sangat relaks dan nyaman, termasuk ketika Anda berkendara untuk jarak yang jauh.

Design retro juga disematkan pada motor ini dapat dilihat dari bentuk tangki yang membulat pada bagian depannya seperti tetesan air mata dengan  kapasitas 14 liter. Lampu utama, lampu sein, dan panel speedometer kompak dibuat dalam bentuk bulat yang simpel.

Panel speedometer motor Benelli 250 cukup lengkap, seperti indikator BBM, indikator standar samping, dan lampu indicator malfunctions. Speedometer dan tachometer sudah digital.

Pada versi 250 EFI, sudah ada penambahan fitur baru, seperti O2 sensor pada bagian pembuangan hasil pembakaran yang dapat membaca hasil pembakaran. Hasil pembacaan lalu dikirimkan ke ECU untuk menentukan komposisi bahan bakar yang diinjeksikan ke ruang bakarnya.

Pelek menggunakan jari-jari dengan rem cakram depan dan belakang, serta knalpot menggunakan warna hitam yang menambah kesan garang dari motor ini.

Ciri khas motor ini ada pada suara knalpot yang dihasilkannya. Mesin segaris menggunakan system firing order 360 derajat, di mana piston bergerak bersamaan, tetapi langkah kerjanya berbeda sehingga suara yang dihasilkan akan sangat mirip dengan mesin moge alias motor gede.

Menggunakan rangka tipe bassinet yang memiliki dimensi yang panjang dan kuat. Rangka ini yang umum digunakan sebagai basis rangka motor dengan tipe penjelajah. Ditunjang bobot yang relatif lebih ringan, motor ini menjadi lebih asyik dikendarai.

• Kekurangan Benelli 250

Pada putaran mesin tinggi (atas), tenaga yang dihasilkan tidak responsif pada putaran bawah. Efeknya,  tenaga yang dihasilkan mesin terasa seakan mengambang. Bahkan, pada kecepatan 80 km saja sudah sangat sulit untuk ditingkatkan lagi.

Dari sisi akselerasi, motor ini masih berada di bawah motor sekelas 250 cc lainnya. Untuk menempuh 0-100 km per jam dibutuhkan waktu 12,7  detik dengan topspeed-nya hanya sekitar angka 125 km per jam.

Fitur penerangan pada sepeda motor ini masih menggunakan teknologi lama berupa bohlam sehingga tingkat pencahayaannya masih kurang maksimal. Selain itu, penempatan kunci kontak dan kunci stang secara terpisah juga terasa sangat tidak praktis.

Kunci kontak diletakkan di bawah tangki bahan bakar sebelah kiri, sedangkan kunci setang diletakkan di sebelah kanan bawah. Jadi, apabila akan mengamankan sepeda motor dan menghidupkannya, Anda harus kerja dua kali.

Harga Motor Benelli 250

Setelah tahu kelebihan dan kekurangannya, pasti Anda juga wajib tahu harga motor ini. Untuk seri standarnya, Benelli seri 250 cc dibanderol seharga Rp38,9 juta. Sementara itu, untuk motor Benelli 250 EFI, ada selisih harga Rp6,2 juta, yaitu seharga Rp45,1 juta untuk OTR Jakarta.