Tensioner motor

Fungsi dari Tensioner Motor dan Tipe-tipe yang Perlu Diketahui

Tensioner motor adalah bagian penting rantai keteng pada kendaraan. Jadi ratang ketang sendiri berfungsi menangkap putaran dari crankshaft. Putarannya dapat membuat camshaft bergerak di bagian cylinder head. Kemungkinan banyak kalangan telah mengetahui mengenai fungsi umum dari tensioner, tetapi untuk kamu yang belum mengerti akan kami uraikan penjelasan singkatnya dibawah ini.

Jadi fungsi tensioner untuk menjaga ketegangan rantai keteng agar selalu berada di posisi stabil. Jangan sampai rantainya terlalu kencang ataupun mengendur. Untuk cara kerjanya akan mendapatkan bantuan dari per yang tersedia di dalamnya.

Kamu akan menemuinya lebih pada sepeda motor dengan tipe 4 tidak di bagian mesin, tensioner adalah satu bagian yang mempunyai peran utama pada serangkaian mesin itu sendiri. Jika dilihat dari fisiknya, komponen tersebut lebih kecil dibandingkan komponen jenis lainnya pada kendaraan roda.

Tetapi ketika memasang mesin tersebut nantinya akan membuat sepeda motor kamu bersuara lembut atau tidak terlalu keras. Jangan heran, karena peran penting tersebut harus selalu diperhatikan oleh pemiliknya. Namun bagi beberapa kalangan yang tidak begitu paham masih mengabaikannya, tetapi sebenarnya komponen tersebut cukup penting.

Tipe dan Fungsi Penting dari Tensioner Motor

Perlu kamu ketahui, tensioner adalah sebuah komponen dalam mesin motor bebas perawatan dan tidak menjadi perhatian khusus pemiliknya. Bentuknya sangat kecil, namun perannya sangatlah penting karena berhubungan dengan bagian rantai pada kendaraan.

Bahkan fungsi tensioner sendiri pada motor umumnya agar menjaga ketegangan rantai sehingga bisa berjalan sesuai kebutuhan mesinnya. Ketika fungsi utama pada komponen nya tidak berjalan dengan baik, maka suara motor tersebut sangat mengganggu atau berisik.

Viral :   Alat Buka Ban Motor Manual dan Tips Memilihnya

Jika hal tersebut di diamkan begitu lama tentu menimbulkan masalah serius pada bagian mesinnya. Salah satunya akan berdampak pada posisi gir yang mudah pindah atau kendor pada rantai sepeda motor. Tanpa disadari nantinya akan mengakibatkan paying klep dan piston mudah berbenturan.

Tensioner tipe pertama yakni manual, jadi pada proses pengaturannya akan berjalan secara manual. Caranya kamu perlu melonggarkan bagian mur pada kunci terlebih dahulu. Setelahnya kamu bisa setting sesuai keinginan namun pastikan bunyi pada mesinnya tidak berisik.

Setelahnya tipe nomor dua yakni tensioner semi otomatis. Pada tipe satu ini, pemilik bisa setting dengan metode sederhana dibandingkan versi manual. Risiko mengalami kesalahan sangatlah rendah, sehingga jika tidak ingin mengalami masalah rumit, pilihlah yang otomatis.

Kamu hanya perlu mengatur bagian baut pada bagian pemegangnya. Jika batangnya sudah masuk pada bagian depan tensioner motor, nantinya mesin akan mengeluarkan suara lebih halus. Kamu bisa mengencangkannya di bagian baut.

Setelah itu adalah tipe tensioner ketiga yakni otomatis. Tidak berbeda dengan namanya, pada tipe satu ini harus dilakukan setting karena pegasnya secara otomatis akan menekan bagian pegas ketika rantai sudah mengalami pengenduran.

Cara Memahami Ciri Khas Tensioner Motor Masih Prima

Disini kami akan jelaskan kamu serta ciri khas yang seharusnya dipahami untuk memeriksa apakah tensioner pada kendaraan kamu masih prima atau sebaliknya. Salah satunya adalah suara gemericik ketika mesin motor dipanaskan untuk digunakan setelahnya. Suara tersebut datang karena komponen di bagian mesin tidak mampu menahan rantai dengan posisi yang tepat. Pada akhirnya bagiannya akan terbuka dan tertutup dan menjadi tidak begitu aurat.

Viral :   Honda Monkey 2021, Retro Klasik yang Modern

Namun apabila bunyi berisik tersebut sudah datang sedari awal mesin mulai menyala, kemungkinan besar suaranya datang dari rantai keteng. Apabila kamu mendengar suara berisik muncul sejak awal ketika mesin dinyalakan, kemungkinan besar suaranya berasal dari bagian rantai. Tentu sebagai pengguna harus bisa membedakan keduanya. Setelahnya kamu bisa tahu dari manakah sumber masalah tersebut datang.

Salah satu cara menguji suaranya dengan metode menekan bagian tonjokan tensioner. Apabila ditekan mengeluarkan suara keras, itu artinya komponen tersebut mempunyai fungsi normal. Namun sebaliknya, apabila mudah sekali ditekan, berarti komponen kurang maksimal, maka sangat disarankan untuk segera menggantinya.

Ketika sudah diganti, umumnya sang pengguna akan mengatasi masalah tersebut dengan melakukan las paten. Tetapi, harus selalu disesuaikan dengan merk dan jenis yang dikenakan. Karena ada beberapa tipe yang tidak bisa dilakukan las paten, sehingga pengguna harus menggantinya terlebih dahulu dengan produk baru.

Diatas adalah informasi penting, sebagai pengguna motor pastikan dapat mengenali masalah yang terjadi bagian tensioner sejak awal. Sebab jika tensioner motor rusak didiamkan bisa berakibat buruk pada bagian rantai keteng.