Bagi pemilik kendaraan bermotor khususnya mobil, mungkin sudah tidak asing lagi dengan yang namanya turun mesin mobil. Turun mesin seringkali menjadi momok bagi para pemilik mobil, selain waktu pengerjaannya yang lumayan memakan waktu, biaya turun mesin mobil juga lumayan mahal terlebih jika permasalahan ini terjadi secara mendadak disaat anda tidak memiliki tabungan dana.
Turun mesin mobil sendiri merupakan suatu proses pembongkaran dan pelepasan mesin dari kendaraan untuk diperiksa dan diperbaiki masalahnya. Maksud dari turun mesin mobil disini bukan sesuatu hal menyeramkan kok! Justru proses ini dapat mengetahui kerusakan pada mesin mobil dengan lebih detail dan valid. Dengan begitu, perbaikan terhadap kerusakan pun bisa diatasi dengan lebih tepat.
Turun mesin mobil atau overhaul terbagi menjadi dua jenis, yakni block dan cylinder head. Apabila suatu permasalahan pada mobil ada di cylinder head maka hanya bagian atas saja yang perlu di-overhaul atau biasanya disebut top overhaul atau turun mesin setengah. Dalam turun mesin mobil tentunya akan ada komponen yang diganti dan itu cukup beragam seperti piston, setang piston, metal mesin, tergantung pada kerusakan atau kondisi komponen tadi.
Maka dari itu ada baiknya jika anda bisa mengetahui beberapa penyebab mobil turun mesin, agar meminimalisir tingkat kerusakan komponen pada mobil anda.
Penyebab Turun Mesin Mobil
Turun mesin dilakukan jika mobil anda sedang mengalami kerusakan yang memang mengharuskan untuk mengecek dan memperbaiki komponen yang berada di pusat mesin.
1. Overheating
Kondisi mesin mobil yang overheat menjadi penyebab utama mobil wajib turun mesin. Hal ini karena mesin overheat bisa menyebabkan mobil mogok, selain itu overheating juga bisa menyebabkan berbagai kerusakan pada komponen lainnya seperti kepala silinder melengkung dan bercampurnya oli dengan air serta berbagai gangguan lainnya pada mesin mobil. Hal ini bisa anda lihat jika anda sedang mengendarai mobil dengan melaju pelan tapi suhu mesin selalu naik, saat inilah anda harus paham dalam kondisi ini. Jika hal ini terjadi, maka jangan paksakan mobil anda melaju, sebaiknya segera matikan mesin mobil. Karena jika anda paksakan melaju dalam kondisi ini, bisa mengakibatkan komponen didalam mesin mengalami kerusakan dan sudah bisa dipastikan jika mobil anda diharuskan turun mesin.
2. Mesin terendam air
Penyebab turun mesin mobil yang satu ini kerap terjadi disaat musim hujan yang bisa menyebabkan banjir didaerah yang memang rawan terkena banjir. Mengendarai mobil saat banjir bisa mengakibatkan mesin mobil terendam air. Jika hal ini terjadi, maka air yang masuk ke mesin kemudian akan ikut berada di ruang bakar , sehingga bisa menimbulkan sesuatu yang berbahaya. Hal ini bila menimbulkan tekanan dari piston, yang menyebabkan piston menjadi berlubang atau bahkan bisa pecah. Gejala ini biasanyanya disebut water hammer dan sangat bisa menyebabkan turun mesin mobil jika tidak mendapatkan penanganan lebih lanjut. maka dari itu, jangan memaksakan mobil melaju melewati genangan air yang tinggi.
3. Pelumasan buruk
Penyebab turun mesin mobil selanjutnya dikarenakan sistem pelumasan yang buruk atau tidak bisa bekerja dengan baik. Pelumasan mobil ini sangat penting dan sangat dibutuhkan untuk menjaga pergesekan di dalam mesin mobil agar tidak terjadi pemanasan yang terlalu tinggi. Sehingga disaat sistem pelumasan ini tidak bekerja dengan baik, maka bisa dipastikan komponen-komponen tersebut akan mengalami kerusakan karena gesekan tanpa adanya pelumas. Agar bisa mengetahui apakah pelumasan mobil anda berfungsi dengan baik yaitu dengan mengecek berapa liter oli yang tersisa dengan bantuan deep stick oil secara rutin. Jangan lupa juga untuk selalu memperhatikan indikator oli pada dashboard mobil. Dimana ada gambar cangkir tetesan di sana. Jika gambar itu menyala, berarti ada permasalahannya terdapat pada pelumasannya. Bisa jadi karena kurang tekanan, sirkulasi oli yang buruk. Dikhawatirkan saluran oli tersumbat atau pompa oli rusak. Jika oli mesin mobil tinggal sedikit segera bawa mobil ke bengkel untuk penggantian oli mesin agar terhindar dari turun mesin mobil.
4. Timing belt putus
Timing belt yang putus bisa menjadi penyebab turun mesin mobil. Hal ini karena Timing belt pada mobil memiliki fungsi sebagai penyalur tenaga dari poros engkol. Jika timing belt putus, maka yang akan terjadi adalah piston dan katup-katupnya bisa bertabrakan. Tentu saja hal ini akan membuat kerusakan pada katup dan pistonnya.
5. Asap knalpot berwarna putih
Penyebab turun mesin mobil selanjutnya adalah saat mobil anda mengeluarkan asap berwarna putih pekat. Asap berwarna putih pekat menandakan jika ada masalah dengan mesinnya. Biasanya Asap putih ini disebabkan oleh masuknya oli ke ruang bakar dan busi ikut terbakar. Hal itu juga bisa berimbas pada berkurangnya oli secara signifikan. Akibatnya yang ditimbulkan jika hal ini terjadi akan berdampak pada komponen lainnya, seperti seperti silinder head, piston, packing head, bore silinder, serta seal valve. Semua komponen tersebut berada dalam blok mesin, sehingga untuk memperbaikinya perlu dilakukan turun mesin.
6. Kurangnya air radiator
Air radiator yang berkurang juga bisa menjadi penyebab turun mesin mobil. Hal ini bisa anda perhatikan saat mobil distarter lalu air radiator berkurang drastis atau menyembur. Kerusakan bisa terjadi pada silinder head, silinder gasket, atau kebocoran pada radiator, mesin, maupun water pump.
7. Air radiator berminyak
Masalah air radiator selanjutnya yang bisa menyebabkan turun mesin pada mobil yakni air radiator yang berminyak. Peristiwa ini kerap terjadi dikarenakan silinder head yang berkarat sehingga membuat beberapa lubang yang menyebabkan oli masuk ke dalam saluran air atau air masuk ke ruang kompresi. Permasalahan ini sebenarnya dapat diselesaikan dengan penggantian silinder head baru. Namun jika kondisi oli sudah berwarna kecoklatan dan bercampur air radiator maka terpaksa harus turun mesin.
Biaya turun mesin mobil yang harus dipersiapkan
JIka mobil anda saat ini mengalami beberapa penyebab yang telah dijabarkan di atas, maka sebaiknya anda segera membawa mobil anda ke bengkel resmi terdekat guna perbaikan lebih lanjut dan jangan lupa untuk mempersiapkan biayanya. Dimana biaya service mobil yang dikeluarkan cukup beragam mulai dari servis kecil hingga turun mesin , tergantung pada jenis mobil, jasa pengerjaan, dan penggantian komponen.
Tak hanya itu, kualitas sparepart juga menentukan harga. Dimana semakin mahal harga sparepart mobil, maka biaya turun mesin tentu akan semaking meningkat. Tak hanya itu, tingkat kerusakan juga bisa menentukan besaran biaya yang harus dikeluarkan saat turun mesin mobil. Semakin parah kerusakan, dan semakin banyak part yang perlu diganti, maka biaya turun mesin mobil akan semakin tinggi.
Berikut estimasi harga atau biaya turun mesin mobil?
Ongkos jasa turun mesin mobil Jepang berkisar di nilai 2 juta sampai 5 juta. Sedangkan untuk pergantian komponen – komponennya sekitar 5 juta sampai 10 juta. Sebagai Contoh jika anda memiliki mobil Toyota Avanza generasi pertama yang harus turun mesin, maka biaya yang akan dikenakan sebagai berikut.
Ongkos jasa perbaikan turun mesin mobil: Rp3 juta, Mengganti piston: Rp1,8 juta, Mengganti packing set: Rp1,5 juta, Stang piston Rp325 ribu, Ring piston: Rp450 ribu, Press stang piston: Rp150 ribu.
Kemudian jika kondisi engine mounting pada mobil anda sudah harus diganti maka biayanya sekitar : Rp 630 ribu. Dilanjut dengan Biaya lainnya seperti lem silicon, oli mesin, filter oli, oli perseneling, dan gardan sekitar Rp690.000.
Jadi total yang harus anda keluarkan untuk biaya turun mesin mobil Avanza anda sekitar Rp8.395.000.
Biaya perbaikan mobil semacam ini memang sifatnya bisa saja mendadak, jadi kita tak bisa memprediksi kapan akan terjadi. Untuk itu kita harus senantiasa memiliki tabungan dana darurat untuk mengantisipasi pengeluaran mendadak seperti permasalahan ini.