Baterai lithium mobil listrik

Jenis Baterai Lithium Mobil Listrik (Li-On)

Jenis baterai lithium mobil listrik menjadi salah satu bahan bakar wajib ada dalam kendaraan nol emisi. Kendaraan roda empat jenis ini tidak memiliki emisi atau pembuangan gas penyebab polusi sama sekali, karena menggunakan bahan bakar listrik yang disimpan dalam baterai.

Perkembangan mobil listrik di dunia sudah dimulai sejak abad 18. Meskipun tidak mendapatkan respon baik pada waktu itu namun para ilmuan tetap menciptakan dan mengembangkan penemuan ini. Kemudian pada tahun seseorang warga Inggris bernama Robert Anderson telah mengembangkan kendaraan roda tiga bertenaga listrik.

Penemuan Robert Anderson ini kemudian dianggap sebagai mobil tenaga listrik pertama di dunia. Pada akhir abad ke-18 Wiliam Morrison berhasil membuat mobil bertenaga listrik yang mampu menampung hingga enam orang penumpang dengan laju kecepatan 22 km/jam.

Begitu juga dengan salah satu penemu terkenal Thomas Alva Edison melihat kelak mobil bertenaga listrik ini akan menjadi sebuah kendaraan dimasa depan. Untuk itu Thomas kemudian menciptakan baterai yang dapat bertahan lama untuk digunakan di mobil komersial yang hingga kini menjadi baterai lithium dari mobil listrik.

Jenis Baterai Lithium Mobil Listrik dan Karakteristiknya

Sejak awal kemunculannya, kendaraan ini mengalami pasang surut. Begitu juga di Indonesia, perkembangan kendaraan roda empat tenaga ramah lingkungan ini sudah dimulai sejak tahun 2012. Bermula dari menteri BUMN Dahlan Iskan pada masa pemerintahan Susilo Bambang Yudoyono yang meminta Ricky Elson mengembangan jenis kendaraan ini.

Viral :   Harga Mobil Tesla yang Fantastis Sebanding Kecanggihannya

Namun pengembangan kendaraan nol emisi ini mengalami kendala, kemudian pada masa pemerintahan Jokowi dikembangkan kembali. Pada mobil listrik, baterai merupakan komponen utama dan berkonstribusi 35-40% dari harga mobil itu sendiri. Komponen biaya terbesar pembuatan penampung daya adalah biaya materialnya mencapai ± 60% dari total pembuatan.

Baterai lithium mobil listrik menggunakan Li-On degan lithium nikel, koblat, mangan, dan alumunium sebagai bahan baku material katoda, sedangkan material anodanya menggunakan grafit. Sebagian besar material pembuatan penyimpan energi ini dimiliki oleh Indonesia, keculai Li-On yang saat ini masih terus dieksplor.

Dalam penggunaannya ada beberapa jenis dan tipe yang bisa digunakan pada kendaraan tergantung pada sistem pengoperasian kendaraan. Saat ini jenis atau tipe yang populer digunakan adalah lithium-ion, namun masih ada jenis lainnya. Salah satunya NiMH yang sesuai untuk jenis hybrid.

Baterai lithium mobil listrik paling sering digunakan. Lithium Ion atau Li-On sudah sering dijumpai di berbagai jenis peralatan elektronik portable seperti laptop, handphone, dan lainnya. Namun bahan Li-On yang digunakan pada alat elektronik dengan kendaraan listrik tentunya berbeda. Perbedaan utamanya terletak pada skala atau kapasitasnya.

Kapasitas daya Li-On pada kendaraan listrik memiliki kapasitas dan ukuran fisik yang jauh lebih besar dari peralatan elektronik, penyimpan daya ini sering disebut sebagai traction battery pack. Li-on memiliki rasio daya terhadap berat sangat tinggi dan memiliki efisiensi energy yang tinggi.

Viral :   Mengenal Lebih Dekat Seluk-Beluk Mobil Listrik Tesla

Baterai dari lithium mobil listrik dapat bekerja pada suhu tinggi serta memiliki rasio energi yang lebih besar tiap beratnya. Tipe ini memiliki tingkat “self-discharger” yang renda, sehingga termasuk penyimpan daya paling baik dibanding dengan lainnya dalam mempertahankan kemampuan menahan muatan penuhnya.

Kelebihan serta Harga Baterai Lithium Mobil Listrik

Baterai dari lithium mobil listrik memiliki beberapa kelebihan seperti kepadatan energy massanya adalah 100—180 Wh/kg, kepadatan energi volume 200-300 Wh/L, kepadatan daya 1000—5000 W/kg, serta efisiensi 95—99%. Jika dibandingkan dengan jenis lainnya, jenis ini memiliki kepadatan energy yang lebih besar.

Namun, Li-On ini memiliki peran besar dalam penentuan harga kendaraan, karena bahan baku ini mempengaruhi hingga 40% dari harga kendaraan itu sendiri. Bahan bakunya yang terbuat dari bahan-bahan terbaik membuat harga jual mobil dengan jenis penyimpan daya ini tinggi. Berikut beberapa jenis sumber tenaga Li-On.

  1. Lithium Iron Phosphate (LiFePO4) — LFP
  2. Lithium Nickel Cobalt Alumunium Oxide (LiNiCoAIO2) — NCA
  3. Lithium Nickel Manganese Cobalt Oxide (LiNiMnCoO2) — NMC
  4. Lithium Titanate (Li2TiO3) — LTO
  5. Lithium Manganese Oxide (LiMn204) — LMO
  6. Lithium Cobalt Oxide (LiCoO2) — LCO

Penggunaan mobil listrik yang semakin diminati pecinta otomotif membuat jenis kendaraan ini semakin dikembangkan dengan menghadirkan spesifikasi terabik, khususnya pada baterai atau daya yang digunakan. Baterai lithium mobil listrik memiliki kelebihan dibandingkan dengan jenis lainnya.