Pengembangan mobil listrik Nissan terus dilakukan. Pengembangan ini terus dilakukan karena brand tersebut sadar dalam beberapa tahun ke depan dunia otomotif akan mengalami peralihan. Kendala utama dari kendaraan konvensional zaman sekarang terletak pada bahan bakar yang digunakan. Sekarang, minyak dijadikan bahan bakar utama.
Tentu, minyak sendiri bukan suatu hal yang stoknya terus ada. Dalam beberapa tahun ke depan, stoknya bisa saja habis. Selain itu, penggunaan minyak sebenarnya menyebabkan polusi. Inilah alasan utama mengapa semakin kemari lapisan ozon terus menipis. Dengan beralihnya ke kendaraan listrik, kemungkinan buruk tersebut bisa dihindari.
Nissan sendiri memiliki produk unggulan untuk kendaraan listrik. Kendaraan tersebut bernama Nissan Leaf. Di Indonesia, nama ini memang belum begitu terkenal. Namun di beberapa negara, popularitas mobil listrik Nissan ini terbilang sangat tinggi. Untuk lebih mengenal, berikut ulasan lengkap mengenai kendaraan tersebut.
Teknologi e-Powertrain dan e-Pedal Disediakan
Nissan leaf memiliki beberapa keunggulan. Keunggulan pertama terletak pada beberapa teknologi yang digunakannya. Teknologi pertamanya adalah e-Powertrain. Teknologi ini mengurangi kebisingan dengan kemampuan 30 persen lebih baik. Perbandingan ini sendiri dilakukan dengan mesin bensin dan hybrid. Dengan itu, seseorang tidak akan merasa berisik ketika menggunakannya.
Teknologi ini juga memiliki respons yang terbilang cepat. Kecepatan respons tersebut sangat terlihat ketika dibandingkan dengan mesin turbo 2L. Bahkan, peningkatan torsi yang dimilikinya terbilang cukup tinggi. Tercatat, torsi dari Nissan leaf mencapai 320 Nm. Kekuatan tersebut membuat kemampuan akselerasinya menjadi lebih tinggi.
Jika dibandingkan dengan seri sebelumnya, mobil listrik Nissan ini memiliki kecepatan akselerasi lebih tinggi hingga 15 persen. Selain teknologi e-Powertrain, teknologi e-Pedal juga disematkan. Teknologi ini sendiri belum begitu populer di Indonesia. Intinya, e-Pedal membuat pengemudi tidak perlu lagi menggunakan pedal rem terlalu sering.
Satu-satunya kondisi dimana pedal rem perlu digunakan adalah dalam kondisi darurat. Pedal rem tersebut diadakan sebagai bentuk pencegahan agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. Dengan teknologi ini, pengemudi hanya perlu menggunakan satu pedal. Satu pedal tersebut sudah sukses memenuhi 90 persen kebutuhan.
Cara kerjanya sendiri cukup simpel. Ketika pedal gas diinjak, Nissan akan melakukan akselerasi seperti biasa. Namun ketika pedal tersebut dilepas, kendaraan akan berhenti secara mulus tanpa perlu menginjak pedal rem. Ini membuat pengemudi tidak harus lagi menginjak pedal rem ketika hendak berhenti.
Ketahanan Baterainya Baik dan Pengisian Daya Bisa Dilakukan Dua Arah
Mobil listrik Nissan ini juga memiliki ketahanan baterai yang sangat baik. Tercatat, kendaraan ini bisa tetap bertahan tanpa dilakukan pengisian daya hingga 322 km. Ini bisa didapat karena baterai lithium nya memiliki kapasitas 40 kWh dengan tegangan sebesar 350 volt.
Dengan kapasitas baterai setinggi itu, seseorang tidak akan mengalami masalah seperti baterai habis ketika berada di dalam perjalanan. Jika dibandingkan dengan mobil listrik lain, kapasitas baterai tersebut terbilang sangat besar. Itu karena, kendaraan listrik lain biasanya hanya akan bertahan untuk jarak tempuh sekitar 100 km.
Dengan kapasitas baterai yang besar, keberadaan mobil listrik Nissan ini juga bisa digunakan sebagai cadangan listrik keluarga. Menggunakannya sebagai cadangan listrik juga cukup mudah. Itu karena, pengisian daya dari kendaraan ini bisa dilakukan secara dua arah. Jadi, pengisian daya ke tempat lain dengan mobil sebagai sumber bisa dilakukan.
Sebenarnya di Jepang, keberadaan fitur ini sangat bermanfaat. Disana, sering terdapat pemadaman listrik yang terjadi secara tiba-tiba. Ketika pemadaman listrik dilakukan, dibutuhkan waktu hingga satu hari sampai semuanya bisa kembali normal. dengan keberadaan Nissan leaf, permasalahan tersebut bisa diatasi dengan baik.
Di Indonesia sendiri, kendaraan ini belum di pasarkan. Sebenarnya di Jepang, Nissan leaf dijual dengan harga di kisaran 430 juta rupiah. Tentu, itu adalah nilai yang sudah diubah dari Yen. Ketika masuk ke Indonesia, banyak orang memprediksi harganya akan lebih tertinggi. Menurut beberapa sumber, harga tersebut bisa meningkat hingga angka 600 juta rupiah.
Jika memiliki minat untuk membeli kendaraan listrik, Nissan leaf bisa dijadikan pilihan. Namun jika tidak sabar menunggunya, beberapa tipe lain bisa dipilih. itu karena, terdapat beberapa mobil listrik yang sudah tersebar di Indonesia. Namun jika bisa lebih sabar, mobil listrik Nissan ini bisa didapat dalam beberapa waktu ke depan.