Komponen Rem Hidrolik – Rem hidrolik merupakan rem yang menggunakan tekanan oli untuk melakukan proses pengereman kendaraan bermotor. Saat ini pada kendaraan bermotor sudah menerapkan prinsip hidrolik untuk menggerakannya.
Maka, ada baiknya jika anda mengetahui apa sih kelebihan dari sistem hidrolik sehingga dijadikan penggerak rem ? dan komponen komponen apa saja yang terdapat pada rem hidrolik ? Berikut wartaoto sedikit memberikan ulasan tentang komponen komponen rem hidrolik beserta fungsinya :
1. Pedal rem atau Tuas rem
Komponen rem hidrolik yang pertama adalah pedal rem. Pedal rem sendiri memiliki peranan sebagai input untuk mengetahui kapan rem aktif dan kapan rem akan non aktif. Sederhananya saat kita menekan pedal rem maka rem akan aktif, sedangkan pedal sendiri bertugas untuk memasukan daya tekan yang akan diberikan oleh kita agar sistem hidrolik rem bisa bekerja.
Baca juga : Tips Memilih Produk Asuransi Motor Syariah Terbaik 2021
2. Master silinder
Master silinder merupakan salah satu komponen rem hidrolik yang berfungsi mengubah gerakan mekanis menjadi tekanan hidrolik. Prinsip kerja sistem hydrolik yakni dengan menggunakan tekanan fluida sehingga pengubahan ini perlu dilakukan agar energi gerak yang sebelumnya ada pada pedal akan di rubah ke tekanan hidrolik oleh komponen master silinder.
Master silinder bisa mengubah energi karena memiliki tabung dan piston, piston inilah yang terhubung dengan pedal rem dan piston bergerak bolak balik didalam tabung. Gerakan piston inilah yang mempengaruhi ruang didalam tabungm sehingga saat tabung diisi dengan fluida makan tekanan fuida akan berubah ubah tergantung gerakan piston.
3. Reservoir Tank
Dikarenakan reservoir tank berhubungan dengan fluida menjadikan komponen ini salah satu komponen rem hidrolik. Fungsi dari komponen ini yakni untuk menyimpan cadanganminyak rem atau fluida yang akan dijadikan penyalur tenaga. Hal ini akan menghindari resiko udara masuk kedalam sistem hidrolik.
4. Pipa hidrolik
Pipa hidrolik sendiri berfungsi sebagai saluran tempat mengalirnya fluida atau minyak rem yang sudah memiliki tekanan. Karena cukup tingginya tekanan fluida hidrolik, maka pipa hidrolik sengaja dibuat dari bahan khusus. Biasanya dalam satu sistem rem memiliki pipa logam dan pipa elastis, sehingga bisa membuat tekanan fluida didalam selang bisa cukup tinggi ketika rem beroperasi.
5. Caliper atau Actuator rem
Komponen rem hidrolik selanjutnya yakni Caliper atau actuator rem yang berfungsi mengubah kembali energi pada tekanan fluida ke bentuk gerakan mekanis. Sehingga energinya bisa untuk menggerakan kampas rem agar menekan ke piringan rem.
Namun perlu anda ketahui caliper hanya ada pasa sistem rem cakram, sementara untuk rem tromol hidrolik biasanya bernama wheel cilinder. Intinya kedua komponen tersebut merupakan aktuator rem hidrolik.
Lalu bagaimana sih cara aktuator mengubah energi ?
Pastinya anda sudah memahami jika tekanan hidrolik bisa diarahkan kemana saja dengan mudah. Dalam hal ini ujung saluran hidrolik akan dimasukan kedalam sebuah ruang, pada ruang ini juga terdapat piston yang mampu bergerak mondar mandir sehingga gerakan piston akan mempengaruhi volume ruang.
Baca juga : Cara Menghitung Premi Asuransi Mobil Baru
Nah, disaat rem motor mulai ditekan maka fluida dari reservoir akan tertekan masuk kedalam ruang aktuator. Sehingga bisa memaksa piston untu bergerak, gerakan dari pston inilah yang dipakaui untuk menggerakan kampas rem sehingga pengereman bisa berlangusng.
6. Saluran bypass
Keberadaan komponen satu ini cukup penting, hal ini dikarenakan fungsinya yangmembagi saluran hidrolik yang keuar dari master silinder menjadi empat saluran sehingga bisa membuat keempat rem bekerja melalui input satu pedal.
7. Fluida / Minyak rem
Komponen rem hidrolik yang terakhir yakni fluida atau minyak rem. Secara umum minyak rem memiliki fungsi untuk menyalurkan sebuah tenaga dari master silinder ke aktuator tanpa mengalami kerugian tenaga sedikitpun. Istilah kata kerugian dalam hal ini yakni bisa terjadinya kebocoran saluran atau karena ada udara yang masuk kedalam sistem ini.
Cara Perawatan Rem Hidrolik Yang Benar
Saat ini banyak sepeda motor keluaran terbaru telah mengadopsi sistem pengereman disk brake atau biasa disebut piringan cakram. Alasan perusahaan mengeluarkan sistem pengereman disk brake ini adalah mempunyai. Daya pengereman yang lebih baik daripada rem tromol, dimana perawtannya juga relatif. Lebih mudah dan mampu melepas panas yang baik sebab letaknya terbuka.
Sistem pengereman di sepeda motor adalah salah satu aspek yang penting dalam berkendara. Karenanya fungsi utama dari sistem rem yang berguna untuk memperlambat laju kendaraan. Tanpa ada rem tentu kendaraan akan menjadi sulit di kendalikan ketika melaju dengan kecepatan tinggi, sehingga justru akan membahayakan keselamatan anda dan penumpang.
Sistem pengeremana jenis cakram dapat mengalami kerusakan maupun ganguan. Banyak alasan yang membuat rem hidrolik motor bermasalah, misalnya seperti komponen yang sudah aus sehingga membuat kekuatan pengereman menjadi melemah, piringan cakram yang bergelombang sebab pasir yang tergerus pada lintasan jalan atau sebagainya.
Perawtan pasa sistem pengereman hidrolik wajib anda laukan secara berkala supaya fungsinya tetap prima dan maksimal. Perawtan rem dapat berupa pemeriksaan serta pergantian komponen jika ada yang bermasalah taupun rusak. Lantas apa saja cara perawatannya? Mari simak selengkapnya di bawah ini!
-
Jaga kebersihan rem hidrolik
Perawatan yang perlu di lakukan ialah bersihkan rem dari kotoran. Sistem pengereman jenis ini bersifat terbuka sehingga kebersihannya harus selalu anda jaga. Pasalnya tidak semua lintasan jalan sudah menggunakan aspal, sehingga bisa saja anda justru melewati jalanan yang berlumpur atau bahkan becek. Kotoran beserta pasir yang menempel pada kampas rem serta piston bisa menyebabkan kinerja rem cakram menjadi tidak maksimala lagi. Maka jika kebersihannya di abaikan maka bisa memicu kerusakan di seistem rem hidrolik dan biaya yang harus anda keluarkan tentu akan lebih besar lagi.
-
Bersihkan tampungan minyak rem
Tampungan minyak rem juga perlu anda perhatikan kebersihannya. Akan tetapi sebagian orang sering kali mengabaikan bagian ini karena harus membuka tutup tampungan minyak rem dahulu yang dibaut kuat. Kotoran pada tangki minyak rem akan mengedap serta berpotensi menyumbat saluran minyak rem. Tak hanya itu, kotoran yang bercampur dengan minyak rem dapat bersiko merusak karet rem dan akhirnya berujung pada kebocoran. Untuk itu, jika tampungan minyak rem telah kotor maka sebaiknya segera dibersihkan. Jika anda kesulitan dalam hal ini, anda bisa meminta baantuan kepada mekanik untuk membersihkannya.
-
Ganti minyak rem secara rutin
Minyak rem mempunyai peranan yang cukup penting dalam sistem pengereman. Dimana minyak rem sendiri berfungsi untuk menggerakkan piston yang ada di master rem. Sementara master rem berfungsi untuk menggerakkan kaliper yang akan menjepit piringan cakram. Apabila minyak rem sudah kotor dan encer sebab terkontaminasi oleh bakteri, maka kinerja piston menjadi terganggu. Maka dari itu sangat dianjurkan untuk selalu mengecek serta mengganti minyak rem.
-
Gunakan spare part yang berkualitas
Jika anda meneukan adanya keruskan pada sistem rem sepeda motor anda, maka segera perbaiki san ganti dengan kompnen yang baru dan berkualitas. Sangat disarankan untuk menggunakan spare part yang berstandar pabrik. Hal ini bertujuan supaya rem cakram mampu berfungsi dengan optimal dan memiliki daya cakram yang baik. Apabila kondisi pengeremannya baik, maka anda akan menrasa jauh lebih aman pada saat berkendara.
-
Pastika kondisi kaliper masih bagus
Seperti yang kita kethaui bahawa kaliper pada rem hidrolik memnag jarang sekali mengalami kerusakan. Meskipun demikian, kesalahan dalam pemasangan serta perawtan yang kurang tepat dapat membuatnya menjadi mudah rusak. Jika anda mulai menemui kehanggalan seperti kaliper yang goyah. Kondisi kaliper yang goyah bisa menimbulkan getaran yng akan mengikis kaliper lebih cepat dan juga mempengaruhi piringan cakram. Adapun cara pengecekan kondisi kaliper adalah dengan cara memutar ban depan kendaraan. Kemudian perhatikan gerakan piston, jika geraknya masih seirama denga piringan cakram maka berarti tidak ada gesekan dan emnandakan kaliper masih dalam keadaan normal.
-
Pemakaian rem harus disesuaikan
Sebagia pengendara sepeda motor, anda wajib mengaetahui beberapa aturan dalam berkendara, misanya seperti pemakaian rem yang harus di sesuaikan dengan kebutuhan berkendara. Pasalnya, pemakaian rem yang. Tdak benar akan mempercepat kerusakan pada rem cakram. Maka hindari menekan rem yang terlalu lama karena hal ini yang akan membuat rem menjadi cepat panas sehingg daya pengeremannya pun menjadu lemah. Kondisi ini tentu perlu anda waspadai ketika melakukan perjalanan yang jauh dengan kondisi jalan yang menanjak amaupun kondisi jalan yang menurun seperti misalnya di daerah pegunungan.