Ban motor menjadi salah satu komponen bahkan menjadi bagian sangat penting dari motor. Memang, ada berbagai macam bagian atau komponen dari kendaraan, namun tetap saja ban menjadi hal vital untuk kendaraan. Bahkan, karena begitu pentingnya ban untuk sepeda motor, sebagai seorang pengendara, kamu harus secara rutin melakukan pemeriksaan.
Pemeriksaan ban secara rutin harus dilakukan, apalagi ketika musim hujan seperti sekarang ini. Kondisi ban yang kurang prima bisa membahayakan pengendara, apalagi jika kamu sering menggunakan motor tersebut untuk menempuh jarak yang jauh dengan kecepatan tinggi.
Sebagai pengendara motor, pasti kamu sudah tahu cara untuk melakukan perawatan ban, namun tidak banyak pengguna yang memahami kapan sebenarnya ban harus segera dilakukan penggantian. Ada beberapa ciri yang harus kamu perhatikan yang menjadi penanda jika ban harus segera diganti.
Ciri Ban Motor Harus Segera Diganti
Pertama, ban sudah menempuh jarak tertentu. Ulir yang berada di permukaan ban sebenarnya dibuat bukan hanya untuk sekedar estetika belaka, namun ulir ini dibuat agar ban bisa memecah arus air sehingga efek aquaplaning bisa diperkecil. Ulir ban bisa menipis seiring dengan penggunaannya, ulir akan mulai tipis jika kamu sudah menggunakan motor tersebut hingga 10 km.
Kedua, kode produksi ban. Bukan hanya ulir, namun tanggal produksi ban juga bisa menjadi penentu kapan ban tersebut harus dilakukan penggantian. Hanya sedikit orang sadar jika produsen ban memberi informasi tambahan di bagian dinding. Informasi ini ialah kode produksi. Biasanya, kode produksi hingga 4 digit angka dan menunjukkan minggu serta tahun produksi.
Contohnya saja ketika kamu menemukan tanggal produksi 0420. Ini berarti ban tersebut diproduksi di minggu ke 4 tahun 2020 lalu. Bila kamu mempergunakan motor secara rutin, ban bisa bertahan selama kurang lebih 1,5 tahun, dan ban belakang bisa bertahan 1 tahun. Jadi, lihat kembali tanggap produksi banmu.
Ketiga, perhatikan fisik ban. Ban yang harus diganti bisa diperhatikan dengan melihat sisi luarnya, apakah sisi luarnya kamu sudah menemukan keretakan. Kamu juga bisa melihat apakah terdapat benjolan di sana. Penyebab dari munculnya benjolan adalah benturan keras yang biasanya diterima ban ketika digunakan untuk berkendara.
Benjolan pada ban ini tidak boleh kamu abaikan begitu saja karena bisa menjadi indikasi jika ban sudah pecah atau robek. Jangan sampai kamu mengabaikannya dan ban menjadi pecah sewaktu-waktu. Jika indikasi ini sudah muncul, kamu bisa melakukan penggantian ban secepat mungkin.
Risiko Menambal Ban Motor Berulang Kali
Menggunakan ban jenis tubless memang lebih nyaman dibandingkan dengan ban biasa. Sayangnya, tidak banyak pengendara yang menyadari jika tidak boleh terlalu sering menambal ban. Hal ini berkaitan erat dengan kenyamanan saat mengendarai kendaraan bermotor serta keselamatan pengendara.
Umumnya, tidak ada batasan baki atau jumlah maksimal tambalan ban. Tetapi banyak produsen yang menuturkan jika tambalan tidak disarankan lebih dari 5 kali. Hal ini dikarenakan, ban tubeless biasanya mempergunakan plug repair. Plug repair ini merupakan perbaikan ban dengan cara ditusuk serta direkatkan dengan menggunakan lem.
Sudah pasti benda yang nantinya masuk akan merusak komponen penting dari ban motor. Bila hal ini terjadi, dapat berakibat sangat fatal. Oleh sebab itu jika ban sudah ditambal beberapa kali, lebih baik kamu melakukan penggantian ban untuk menghindari risiko yang tidak diinginkan nantinya.
Selain itu, ketika kamu melakukan penambalan ban, pastikan jika tambalan tidak lebih dari 10 cm. Hal ini disebabkan karena semakin banyak tambalan yang terkena nilon, akan membuat ban mengalami kerusakan, bahkan bisa mengalami pecah ban. Jadi, jangan sampai kamu terlambat menyadarinya.
Jika tambalan pada ban sudah terlalu banyak, dan ketika kendaraan bergerak terdapat angin yang masuk di sela tambalan, hingga akhirnya ban menjadi benjol, tentu saja akan menganggu kenyamanan yang berkaitan dengan keselamatan pengendara.
Berbeda jika ban bocor di sebelah samping, bagian samping tidak bisa ditambal, sehingga penggantian ban menjadi cara yang paling tepat, karena bagian samping berkaitan erat dengan konstruksi ban. Jika pembongkaran dilakukan keseluruhan, nantinya akan terlihat tapak ban, namun bila benang sudah putus dan ditambal hal ini akan sangat berbahaya.
Tidak ada yang lebih penting selain keselamatan berkendara. Oleh sebab itu, dibandingkan dengan kamu tidak melakukan pergantian dan hanya mengandalkan tambalan, namun risiko kecelakaan menjadi lebih besar, akan lebih baik kamu melakukan penggantian ban motor sesegera mungkin.