Honda merupakan salah satu produsen sepeda motor terbesar di dunia yang terkenal dengan berbagai produknya yang berkualitas dan inovatif. Salah satu segmen yang menjadi fokus Honda adalah skutik, yaitu sepeda motor matik yang praktis dan nyaman untuk digunakan sehari-hari. Di Indonesia, Honda memiliki beberapa skutik andalan seperti Honda BeAT, Honda Vario, Honda Scoopy, dan Honda Genio. Namun, di pasar lain, Honda juga menawarkan skutik lain yang mungkin belum banyak diketahui oleh masyarakat Indonesia. Salah satunya adalah Honda Tapas 100, skutik retro modern yang diluncurkan untuk pasar China pada tahun 2022. Skutik ini memiliki desain yang menarik dan unik, serta harga yang terjangkau. Apa saja keunggulan dan kelemahan dari Honda Tapas 100? Simak ulasan berikut ini.
Desain
Honda Tapas 100 memiliki desain yang menggabungkan gaya retro dan modern, sehingga terlihat menawan dan berbeda dari skutik lainnya. Skutik ini memiliki dimensi yang sangat mungil, bahkan lebih kecil dari Honda BeAT. Panjangnya hanya 1.795 mm, lebarnya 680 mm, dan tingginya 1.080 mm. Bobotnya pun hanya 95 kg, sehingga sangat ringan dan mudah dikendalikan.
Bagian depan skutik ini terlihat sporty dengan batok setang yang mirip dengan Honda BeAT, namun lampu depannya berbentuk oval dan minimalis. Tebeng depannya berdesain klasik dengan sepatbor depan yang kecil dan lancip. Bagian belakangnya terlihat simpel dengan lampu belakang yang bulat dan knalpot yang pendek. Skutik ini tersedia dalam empat pilihan warna, yaitu hitam, biru, merah, dan putih.
Fitur
Honda Tapas 100 dilengkapi dengan beberapa fitur yang cukup lengkap untuk skutik sekelasnya. Sistem penerangan sudah menggunakan LED, baik untuk lampu depan, belakang, maupun sein. Di bagian depan, terdapat DRL (Daytime Running Light) untuk penerangan siang hari. Skutik ini juga memiliki USB charging socket untuk mengisi daya perangkat elektronik, serta bagasi di bawah jok yang cukup besar untuk menyimpan barang-barang.
Untuk panel instrumen, Honda Tapas 100 menggunakan analog digital yang informatif dan mudah dibaca. Panel ini menampilkan informasi seperti kecepatan, odometer, trip meter, bensin, jam, dan indikator lainnya. Untuk sistem pengereman, skutik ini menggunakan rem cakram di depan dan rem tromol di belakang. Sayangnya, skutik ini belum dilengkapi dengan fitur ABS (Anti-lock Braking System) atau CBS (Combi Brake System).
Mesin
Honda Tapas 100 menggunakan mesin berkapasitas 102 cc, 1-silinder, berpendingin udara, dengan rasio kompresi 9,5:1. Mesin ini mampu menghasilkan tenaga sebesar 7,1 tk pada 7.500 rpm dan torsi sebesar 7,4 Nm pada 6.000 rpm. Mesin ini diklaim memiliki konsumsi bahan bakar yang irit, yaitu hanya 2,3 liter untuk menempuh jarak 100 km. Kapasitas tangki bahan bakarnya adalah 5,5 liter.
Kecepatan maksimum yang bisa dicapai oleh skutik ini adalah 80 km per jam, sehingga cocok untuk digunakan di perkotaan. Untuk transmisinya, skutik ini menggunakan sistem otomatis CVT (Continuously Variable Transmission) yang halus dan responsif. Untuk kaki-kakinya, skutik ini menggunakan pelek berukuran 12 inci di depan dan 10 inci di belakang, dengan ban berukuran 90/90 di depan dan 100/90 di belakang.
Harga
Honda Tapas 100 dijual dengan harga yang sangat terjangkau di China, yaitu sekitar 8.280 yuan atau setara dengan Rp 17 jutaan jika dikonversi. Harga ini tentu sangat murah jika dibandingkan dengan skutik Honda lainnya yang dijual di Indonesia. Namun, belum ada informasi apakah skutik ini akan masuk ke pasar Indonesia atau tidak. Jika masuk, tentu akan menjadi saingan berat bagi skutik lainnya, terutama yang bersegmentasi retro seperti Honda Scoopy atau Yamaha Fino.
Kesimpulan
Honda Tapas 100 adalah skutik retro modern yang memiliki desain yang menarik, fitur yang lengkap, mesin yang irit, dan harga yang terjangkau. Skutik ini cocok untuk digunakan sebagai sarana mobilitas sehari-hari di perkotaan, terutama bagi mereka yang menyukai gaya klasik namun tetap modern. Skutik ini juga memiliki bobot yang ringan dan dimensi yang mungil, sehingga mudah dikendalikan dan diparkir.
Namun, skutik ini juga memiliki beberapa kelemahan, seperti belum adanya fitur ABS atau CBS untuk sistem pengereman, kecepatan maksimum yang terbatas, dan belum tersedianya jaringan purna jual di Indonesia. Jika Anda tertarik untuk membeli skutik ini, Anda harus menunggu sampai Honda resmi memasarkannya di Indonesia, atau mengimpornya dari China dengan biaya yang tentu lebih mahal.