Pembangunan pabrik baterai mobil listrik di Tanah Air akan dimuali bualn Mei. Hal ini diungkapkan Bahlil Lahadalia sebagai Menteri Investasi atau Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) bahwa pembangaun pabrik komponen baterai mobil listrik akan dimulai pada bulan Mei oleh investor dari Korea Selatan. Dan pabrik komponen baterai kendaraan listrik ini akan didirikan tepatnya di kawasan industri Batang (Jawa Tengah). Total investasi yang siguyurkan untuk pembangaunan pabrik komponen baterai ini mencapai Rp 142 Triliun, dimana nilai investasi ini jauh lebih besar daripada investasi Freeport di Indonesia sebelumnya. Bahlil berharap, bila ekosistem baterai kendaraan listrik telah terbangun, maka Indonesia dapat menjadi salah satu negara dengan industri baterai kendaraan listrik yang terbesar di dunia.
Bahlil juga mengatakan, untuk pembangunan pabrik terintegrasi ekosistem baterai kendaraan bertenaga listrik dengan mitra dari China (CATL) juga diatergetkan akan dimuali tahun 2022 ini. Tak hanya itu, investasi dari perusahaan jerman (BASF) dan Volkswagen juga dipastikan masuk ke Tanah Air di tahun 2022 ini. Hal ini sebagai kelanjutan pertemuannya dengan pimpinan perusahaan BASF dan Volkswagen di beberapa waktu yang lalu. Menurut Bahlil, kemungkinan perusahaan asal Jerman itu akan masuk pada proyek pemurnian nikel menggunakan teknologi High Pressure Acid Leaching / HPAL yang produknya adalah komponen-komponen dari bahan baku baterai kendaraan listrik dan selanjutnya kemungkinan juga akan melakukan pembangunan prekursor katoda.
Selanjutnya pada tanggal 8 bulan Juli, Presiden Jokowi (Joko Widodo) telah meresmikan pembangunan tahap kedua baterai listrik yang berada di kawsan industri terpadu (KIT) yang bertempat di Batang-Jawa Tengah dengan total investasi $9,8 Miliar.
Dalam sambutannya, Jokowi mengatakan bahwa industri baterai kendaraan bertenaga listrik ini adalah investasi pertama dunia yang mengintegrasikan produksi kendaraan listik mulai dari hulu hingga ke hilir. “Dimulai dari penambangan nikel, pabrik prekusor, smelter, pabrik katoda lalu baterai listrik, baterai pack sampai kendaraan listrik itu sendiri” Menurutnya, Industri baterai listrik dapat dibangun karena investasi dari LG yakni perusahaan Korea Selatan yang kabarnya menanam sekitar Rp 142 Triliun. Kemudian pembangunan pabrik baterai mobil listrik juga sedang dibangun di kawasan Karawang serta pabrik mobil listrik di Cikarang.