Kerusakan Pada Motor Listrik
Kerusakan Pada Motor Listrik

Kerusakan Pada Motor Listrik

Kerusakan pada motor listrik biasanya disebabkan oleh beberapa faktor, contohnya saja seperti : Panas, Kotor, Kelembaban, Getaran, dan juga Kualitas sumber tenaga. Berikut ini penjelasan selengkapnya tentang kerusakan pada motor listrik.

Kerusakan Pada Motor Listrik

  • Penyebab Kerusakan Pada Motor Listrik

Jika Anda mengetahui beberapa faktor penyebab kerusakan motor, maka Anda dapat mengurangi atau pun menghilangkan besarnya kerusakan serta menghindari kerugian untuk biaya perbaikan. Adapun faktor penyebab kerusakan pada motor listrik dibagi ke dalam 2 jenis yaitu :
  1. Kerusakan dari luar motor: kualitas sumber tenaga, kondisi lingkungan yang terlalu panas / terlalu lembab / tidak ada ventilasi, kondisi beban.
  2. Kerusakan dari dalam motor: usia yang sudah tua, masa pakai seperti dari bearing, rotor atau pun dari stator itu sendiri.
  • Jenis Faktor Kerusakan Pada Motor Listrik

Karena Adanya Kerusakan Listrik (kualitas listrik)

Hilangnya salah satu tegangan utama yang tidak seimbang pada motor listrik tersebut, maka akan membuat sebagian besar lilitan motor terbakar karena motor akan mengalami overheat (panas berlebih), yang disebabkan oleh arus berlebih karena hilangnya salah satu tegangan fasa.

Maka untuk mengatasi faktor kerusakan ini, Anda bisa menggunakan relai pelindung seperti TOR / OCR (Relai Arus Berlebih) untuk mematikan sistem pada motor tersebut. Cara ini tidak akan berpengaruh pada motor yang sistem kendalinya menggunakan inverter, sebab inverter juga dapat menjadi pelindung motor tetapi juga dapat memperpendek umur dari inverter itu sendiri.

Karena Adanya Kerusakan Mekanis

Overheating merupakan penyebab terbesar kerusakan pada motor listrik, yang mencegah motor mencapai masa pakai. Setiap terjadi kenaikan suhu 10 derajat, dari suhu normalnya, maka umur sepeda motor pun akan terpotong hingga 50%, padahal kenaikan tersebut hanya bersifat sementara.

Motor Listrik Terlalu Panas

  1. Jika Anda memilih motor yang terlalu kecil, maka motor listrik tersebut akan kelebihan arus yang berarti kondisi pengoperasiannya lebih panas. Tetapi jika Anda memilih motor yang terlalu besar, maka dapat mengakibatkan konsumsi listrik jadi tidak efisien dan jadi  pemborosan.
  2. Kebanyakan motor dipasang dengan “Sistem start langsung”. Yang mana sistem ini dapat menyebabkan arus start yang terlalu besar (3 kali lipat), sehingga menyebabkan banyak panas, apalagi jika Anda sering start-stop. Maka untuk alasan ini, perlu dipasang sistem start yang meliputi: star-delta, fluid-couplig, konverter frekuensi, dll.
  3. Sering start-stop tanpa memperhitungkan jeda antar start pun, juga dapat menyebabkan kerusakan serius.
  4. Suhu lingkungan yang tinggi, juga akan menyebabkan suhu pengoperasian motor Anda menjadi lebih tinggi dari yang seharusnya.
  5. Ventilasi ruangan tidak baik pun, juga dapat menyebabkan sistem pendingin motor menjadi buruk. Sehingga mengakibatkan temperatur operasi motor meningkat.
  6. Jika kipas rusak, bodi motor kotor, saluran pendingin tersumbat atau pun kotor, maka akan mengganggu pendinginan.
  7. Kondisi beban juga sangat berpengaru, contohnya saja seperti kopling misaligment, beban terlalu besar, beban tidak normal.
Viral :   Cara Gadai BPKB Mobil Cepat Tanpa Ribet

Getaran-getaran yang terjadi di motor listrik, juga merupakan indikasi kalau kondisi motor listrik sedang mengalami masalah. Yang mana besarnya getaran yang berlebihan dapat menyebabkan kerusakan lebih lanjut. Sumber getaran bisa saja dari motor atau pun dari mesin yang digerakkan (beban), atau bahkan mungkin dari keduanya.

  • Penyebab Getaran

  1. Karena adanya ketidaksejajaran antara motor dengan beban (engine driven / load)
  2. Motor atau pondasi beban yang longgar
  3. Karena kondisi kaki lunak pada pondasi motor atau beban
  4. Karena adanya ketidakseimbangan rotor (motor atau beban)
  5. Karena bantalan sudah aus atau rusak, sehingga menyebabkan poros berputar tidak ke tengah.
  6. Adanya akumulasi karat atau pun kotoran pada komponen yang berputar (rotor)
  7. Saat memasang motor rotor atau pun bearing, setelah overhaul / rewinding tidak sejajar.